Friday 26 May 2017

TUJUAN PUASA


Secara jelas Al-Qur'an menyatakan bahwa tujuan puasa yang hendaknya diperjuangkan adalah untuk mencapai ketaqwaan atau la'allakum tattaqun. Dalam rangka memahami tujuan tersebut agaknya perlu digarisbawahi beberapa penjelasan dari Nabi Muhammad Saw. Misalnya, "Banyak di antara orang yang berpuasa tidak memperoleh sesuatu dari puasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga."

Ini berarti bahwa menahan diri dari lapar san dahaga bukan tujuan utama dari puasa. Ini dikuatkan pula dengan firman-Nya bahwa "Allah Swt menghendaki untuk kamu kemudahan bukan kesulitan."

Di sisi lain, dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman, "Semua amal putra putri Adam untuk dirinya, kecuali Puasa. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang memberi ganjaran atasnya."

Ini berarti pula bahwa puasa merupakan suatu ibadah yang unik. Tentu saja banyak segi keunikan puasa yang dapat dikemukakan, misalnya bahwa puasa merupakan rahasia antara Allah Swt dan pelakunya sendiri. Bukankah manusia yang berpuasa dapat bersembunyi untuk minum dan makan? Bukankah sebagai insan, siapa pun yang berpuasa, memiliki keinginan untuk makan dan minum pada saat-saat tertentu dari siang hari puasa? Nah, kalau demikian, apa motivasinya menahan diri dari keinginan itu? Tentu bukan karena takut atau segan dari manusia, sebab jika demikian, dia dapat sengaja bersembunyi dari pandangan mereka.

Di sini disimpulkan bahwa orang yang berpuasa, melakukannya demi Karena Allah Swt. Itulah antara lain penjelasan sementara ulama tentang keunikan puasa dan makna hadits qudsi di atas.

Sementara pakar ada yang menegaskan bahwa puasa dilakukan manusia dengan berbagai motif, misalnya, protes, turut belasungkawa, penyucian diri, kesehatan, dan sebagainya. Tetapi seseorang yang berpuasa Ramadhan dengan benar, sesuai dengan cara yang dituntut oleh Al-Qur'an, maka pastilah ia akan melakukannya karena Allah swt semata.

Wallahu'alam