Friday 27 July 2012

Air Mata Rasulullah SAW


Air Mata Rasulullah SAW
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum --peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik alaaa wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
NB:
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.
Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Amin... Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangimu di dunia tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu diakhirat.


Abu Nawas Menipu Tuhan

Abu Nawas sebenarnya adalah seorang ulama yang alim. Tak begitu mengherankan jika Abu Nawas mempunyai murid yang tidak sedikit.

Diantara sekian banyak muridnya, ada satu orang yang hampir selalu menanyakan mengapa Abu Nawas mengatakan begini dan begitu. Suatu ketika ada tiga orang tamu bertanya kepada Abu Nawas dengan pertanyaan yang sama. Orang pertama mulai bertanya,

"Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?"

"Orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil." jawab Abu Nawas.

"Mengapa?" kata orang pertama.

"Sebab lebih mudah diampuni oleh Tuhan." kata Abu Nawas.

Orang pertama puas karena ia memang yakin be­gitu.

Orang kedua bertanya dengan pertanyaan yang sama. "Manakah yang lebih utama, orang yang menger­jakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?"

"Orang yang tidak mengerjakan keduanya." jawab Abu Nawas.

"Mengapa?" kata orang kedua.

"Dengan tidak mengerjakan keduanya, tentu tidak memerlukan pengampunan dari Tuhan." kata Abu Nawas. Orang kedua langsung bisa mencerna jawaban Abu Nawas.

Orang ketiga juga bertanya dengan pertanyaan yang sama. "Manakah yang iebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang menger­jakan dosa-dosa kecil?"

"Orang yang mengerjakan dosa-dosa besar." jawab Abu Nawas.

"Mengapa?" kata orang ketiga.

"Sebab pengampunan Allah kepada hambaNya sebanding dengan besarnya dosa hamba itu." jawab Abu Nawas. Orang ketiga menerima aiasan Abu Nawas. Kemudian ketiga orang itu pulang dengan perasaan puas.

Karena belum mengerti seorang murid Abu Nawas bertanya.

"Mengapa dengan pertanyaan yang sama bisa menghasilkan jawaban yang berbeda?"

"Manusia dibagi tiga tingkatan. Tingkatan mata, tingkatan otak dan tingkatan hati."

"Apakah tingkatan mata itu?" tanya murid Abu Nawas. "Anak kecil yang melihat bintang di langit. la mengatakan bintang itu kecil karena ia hanya menggunakan mata." jawab Abu Nawas mengandaikan.

"Apakah tingkatan otak itu?" tanya murid Abu Nawas. "Orang pandai yang melihat bintang di langit. la mengatakan bintang itu besar karena ia berpengetahuan." jawab Abu Nawas.

"Lalu apakah tingkatan hati itu?" tanya murid Abu Nawas.

"Orang pandai dan mengerti yang melihat bintang di langit. la tetap mengatakan bintang itu kecil walaupun ia tahu bintang itu besar. Karena bagi orang yang me­ngerti tidak ada sesuatu apapun yang besar jika dibandingkan dengan KeMaha-Besaran Allah."

Kini murid Abu Nawas mulai mengerti mengapa per­tanyaan yang sama bisa menghasilkan jawaban yang berbeda. la bertanya lagi.

"Wahai guru, mungkinkah manusia bisa menipu Tuhan?"

"Mungkin." jawab Abu Nawas.

"Bagaimana caranya?" tanya murid Abu Nawas ingin tahu.

"Dengan merayuNya melalui pujian dan doa." kata Abu Nawas

"Ajarkanlah doa itu padaku wahai guru." pinta mu­rid Abu Nawas

"Doa itu adalah : llahi lastu HI firdausi ahla, wala aqwa'alan naril jahimi, fahabli taubatan waghfir dzunubi, fa innaka ghafiruz dzanbil 'adhimi.

Sedangkan arti doa itu adalah : Wahai Tuhanku, aku ini tidak pantas menjadi penghuni surga, tetapi aku tidak akan kuat terhadap panasnya api neraka. Oleh sebab itu terimalah tobatku serta ampunilah dosa-dosaku. Karena sesungguhnya Engkaulah Dzat yang mengampuni dosa-dosa besar.

Khutbah Jum'at "Peran Al-Qur'an"

Pada kesempatan khutbah Jum’at ini khotib berwasiat khususnya untuk khotib pribadi dan umumnya untuk kita semua. Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dengan sebenar-benarnya Taqwa. Menjalankan semua perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

Hadirin Sidang Jum’ah Rahimakumullah.
Pada kesempatan yang penuh berkah ini khotib ingin mengajak kepada semua Jama’ah untuk mengingat kembali, meresapi kembali serta mengamalkannya tentang Hadits Rasulullah SAW, yang berbunyi
تَرَكتُ فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ مَا اِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا لَنْ تَضِلُّوْ ابَدًا كِتَابَ الله وَسُنَّةَ رَسُوْلِهِ
Yang Artinya : Aku Tinggalkan dua perkara untukmu sekalian : Yang kalian tidak akan sesat  selama kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitaballah ( Al-Qur’an ) dan Sunnah Rasulullah SAW (HR.Imam Malik)

Hadirin Sidang Jum’ah Rahimakumullah
Arif kiranya jika kita merenungi secara mendalam tentang hadits ini. Disaat negeri ini sedang terpuruk, disaat moralitas bangsa semakin buruk, akhlak remaja dan pemuda ambruk bagai tiada saja petunjuk yang mengarahkan. Padahal sudah lebih dari 14 abad yang silam Al-Qur’an dan hadits sudah menjadi penerang sekaligus petunjuk ke jalan yang lurus.
Hadirin siding Jum’ah Rahimakumullah
Marilah kita introspeksi diri kita sebagai orang Muslim, berapa kali kita membaca dan merenungi Isi kandungan Al-Qur’an dalam sehari-semalam, sudah berapa hadits dan sunnah  yang kita ketahui kemudian dihafal dan diamalkan dalam keseharian…Apakah itu semua sudah kita lakukan?kalau belum mari kita memulainya dari sekarang.dan jika tidak kuasa atau tidak bias maka belajarlah pada ahlinya.

Hadirin Sidang Jum’ah Rahimakumullah
Al-Quran dan Hadits adalah solusi perbaikan bangsa ini
Al-Qur’an dan Hadits adalah solusi untuk kemajuan bangsa ini
Al-Qur’an dan Hadits adalah solusi untuk perbaikan moral dan akhlak remaja saat ini
Agar anak-anak kita tidak lagi berani menampakkan auratnya dihadapan umum
Agar remaja-remaja kita memiliki rasa malu untuk bermesraan di depan Umum dan agar pelajar, Mahasiswa dan pemuda betul-betul menjadi perubahan bagi bangsa ini sehingga mereka menjadi generasi yang saleh salehah.
Maka tiada lain yang harus kita lakukan adalah kembali Kepada Al-Qur’an dan Hadits, Kembali Kepada Al-Qur’an dan Hadits adalah kembali kepada Allah SWT dan Rasulnya

Hadirin Sidang jum’ah Rahimakumullah
Al-Qur’an hadits juga adalah solusi untuk para orang tua, para guru/ustad, para ulama dan umaro untuk memperbaiki anak, anak didik dan Ummat agar menjadi ummat yang mertaqwa. Niscaya negeri ini menjadi Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofuur
Allah SWT berfirman dalam surat An-Naml ayat 1 dan 2

طس تلك ايتُ الْقُرْانِ وَكِتَابٍ مُّبِيْنٍ . هُدَى وَّبُشْرَى لِلْمومِنِيْنَ
Artinya: Tha Shin. Inilah ayat-ayat Al-Qur’an, dan kitab yang jelas, petunjuk dan berita gembira bagi orang-orang yang beriman…

بارك الله لى ولكم في القران الْعظيم.ونفعني وايّا كم بما فيه من الايات والذّكرالحكيم, وتقبَّل منّي ومنكم تلاوته انّه هوالسَّميع العليم. اقول قولى هذا واستغفراللهَ العظيم لي ولكم ولسائرالمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فستغفروه انّه هو الغفورالرحيم
Proses belajar Tajwid SMPI Nida El-Adabi....

Kumpulan status Bermanfaat Facebook Ahmad Suaidi


“”habislah sudah masa yang suram,slesai sudah drita yang lama..mhn doa dari shbt2 untk kejayaan ummat.””

“”ilmu eta nyaangan..bodoh mah poek.””

“”keluarga adalah merupakan terminal pertama dalam membangun masyarakat...””

“”HARDIKNAS ADALAH MOMENTUM UNTUK KITA BERINTROPEKSI DIRI GUNA PERBAIKAN KWALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA, KHUSUS UNTUK PELAJAR DAN REMAJA JADIKAN HARI INI SEBAGAI HARI PEMBANGKIT SEMANGAT UNTUK MENUJU REMAJA YANG BERKARAKTER ISLAMI DAN BERKEBANGSAAN””

""Orang yang baik adalah bukan orang yang tidak pernah berbuat kesalahan, karena tidak ada orang yang tidak punya kesalahan, akan tetapi orang yang baik adalah orang yang berbuat kesalahan kemudian dia langsung minta maaf dan bertaubat kepada yang MAHA Memaafkan....""

""Ummi adalah Inspirasi untukku...aku yakin surga ada pada baktiku kepadamu Ummi,,,tapi maafkan ananda yang sampai saat ini dan sampai kapanpun tidak akan dapat membalas semua kasih dan sayangmu kepadaku...entah kapan lagi aku dapat berada dipangkuan hangatmu, Ummi hanya doa yang dapat ku berikan padamu...Semoga Allah menerima semua amalmu, memanjangjkan kemanfaatan usiamu, membersihkan harta yang telah kau nafkahkan kepadaku dan kelak di akhirat engkau berada disisi Allah SWT...Doakan aku agar aku selalu taat kepada Allah SWT, dan berbakti padamu, agama bangsa dn negara...Ummi engkau adalah orang yang menjadi sebab kebahagiaanku saat ini...terimakasih Umii....muadah-mudahan anakmu ini pun dapat menjadi sebab atas kebahagiaan orang lain, khususnya anakku cucumu dan keturunan-keturunanku, dan umummya menjadi sebab kebahagiaan orang lain....""

""Semangatku ada pada Senyummu...""

""ternyata jadi pemimpin benar benar harus memahami skalgus mengamalkan surat ali imran ayat terakhir...hmm""

""Sahabat, dialah orang yang ada di sisi kita saat tidak ada seseorang pun yang menghampiri kita. Dialah orang selalu mengingatkan kita ketika kita salah. Dialah orang yang dekat dengan kita saat orang-orang menjauh dari kita. Sahabat adalah sumber ketenangan, padanya ada sebuah sinar yang menerangi kita. Demikian sebagian karakter sahabat yang ada di sekeliling kita.

***********************

Sahabat Sejati...
Mengatakan yang Sesungguhnya

Sahabat Sejati...
Mengantar Kita Menggapai Impian

Sahabat Sejati...
Tidak Meminta Imbalan Apapun

Sahabat Sejati...
Tidak Akan Mengubah Kita

Sahabat Sejati...
Mau Mendengarkan Kita

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan
dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan
bertumbuh bersama karenanya…

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi
membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi,
demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan
diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan
dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya
ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,
tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan
dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,
karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati,
namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.
Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun
ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya."""

""Ingin menjadi penyebab Kegahagiaan dan kesuksesan Orang lain...""
Cinta kepada sesuatu menuntut kita untuk rela berkorban...""

Romantika Cinta"""dicubit oleh kekasih, sampai berdarah tak dirasa, bukan nangis malah nyengir tak terkira"""itulah cinta, pengorbanan sudah tidak dirasa sepedih apapun itu tetap setia kepada yang dicinta...hmmm""

""tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah..."""so...kalo di ksih orang ngambilnya dari atas..""

Allah Ta’ala berfirman,

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (22) لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آَتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (23)

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. Al Hadid: 22-23)

""refleksi setelah berusaha........
filosofis jari tangan,sbgai landasan berfikir untk persatuan dan kesatuan.
slalu ingat-MU meski dalam keramaian..izinkan hati ini tuk slalu mengingat-MU..""

untuk sahabat..." Persahabatan sejati tidak terlihat dari banyaknya pertemuan. Tapi persahabatan sejati terlihat dari tulusnya seorang sahabat menyebut nama sahabatnya dalam setiap doanya""sekarang waktu dzuhur shalat dulu sambil berdo'a untuk sahabat....
Untuk Sahabat-sahabatku tercinta dimanapun berada..."""sebarkan salam dimanapun sahabat berada, jadilah insan yang bermanfaat sesuai dengan potensi sahabat dimanapun berada, tetaplah tawadlu dan tawakkal dimanapun berada, selalu bersabar dalam segala hal dimanapun berada, kuatkanlah kesabaran sahabat dalam menerima rintangan yang mungkin kerap hinggap dihadapan,,,jadilah kumbang yang selalu menumbuhkan simbiosis mutualisme antar sesama...sukses selalu sahabat !!!
NB : Shalat 5 waktu jangan alpa""

""sahabat jangan Gelisah karena Allah swt bersama kita...sahabat jangan kwatir karena Allah tak akan mangkir...sahabat jangan MENGELUH karena Allah tidak pernah Lumpuh...sahabat OPTIMISLAH karena Allah swt selalu menghargai kerja keras hambanya.....""

""Hati hati dengan HATI...salah-salah kita memanage, merawat dan melatihnya...kita bisa terjerumus ke lembah juram nan panasnya Api neraka....""
 
""Orang bijak itu bukanlah orang yang bicara dengan cara bijak...orang bijak adalah orang yang dapat berbuat dan bertindak bijak...orang bijak bukanlah orang tua yang berbicara bijak...tapi orang bijak adalah setiap orang yang dapat menyikapi setiap persoalan dengan tindakan yang bijak,itu baru orang bijak....""

""hai para pemuda, mahasiswa, dan orang yang mengaku dirinya aktivis...hati-hati jauhkan korupsi sejak dini...""

""kepada pemimpin OKP dan PESIDEN MAHASISWA SE-INDONESIA benahi diri agar tidak korupsi dini dlm organisasi,krna dapat dipastikan pemimpin OKP yg melakukan korupsi kecil-kecilan dlm organisasi akan melakukan hal yg sama dlm orgnisasi yg lebih besar""

kita berfikir bukan untuk kita tapi untuk mereka,,,kita sudah cukup dari kita,,,tapi mereka belum cukup tanpa kita...""

Thursday 26 July 2012

IKHLAS

Ikhlas adalah 6 huruf yang sangat mudah untuk diucapkan atau diumbar dalam percakapan untuk meyakinkan seseorang karena pemberian, namun kata ini walaupun sederhan, pendek namun memiliki bobot yang luarbiasa untuk diangkat atau diaplikasikan dalam setiap ranah kehidupan.
Karena Ikhlas ini adalah urusan hati, dan hati ini adalah urusan manusia dengan sang Khaliq, oleh karenanya Ikhlas adalah hubungan langsung manusia dengan Allah SWT tuhan semesta alam. Sahabat, Ikhlas itu adalah berbuat sesuatu tanpa mengharap sesuatu, Ikhlas itu adalah hanya mengharap keridloan Allah SWT, manusia diperintahkan oleh Allah untuk mengamalkan Ikhlas ini, sulit memang tapi ini adalah perintah yang harus dimaksimalkan untuk berbuatnya. Maka belajarlah untuk selalu berbuat, dan berbuatlah hanya untuk mengharap ridlo Allah SWT,,,KArena Kalau kita sudah berharap kepada selain Allah maka siap-siaplah kecewa....


Foto Profil







UNTUK BANSA INI

"mENCOBA untuk menyikapi persoalan Bangsa ini,,,Kasus kekerasan,,,maraknya pembunuhan dengan berbagai motif,,,berkurangnya kepercayaan rakyat kepada pemerintah dan institusi negara...dan degradasi moral generasi bangsa solusinya adalah kembali ke Dzat yang Maha Kuasa Allah SWT, dari mana dimulainya???dari diri sendiri dan keluaraga,,,jadikan rumah sebagai tempat beribadah untuk membentengi aqidah dan akhlak keluarga,,,dan jadikan rumah sebagai tempat pendidikan untuk membentengi Ilmu pegetahuan dan Teknologi keluarga,,,dan jadikan rumah sebagai filter untuk menyaring informasi yang masuk dan berkembang dewasa ini.Ini adalah teori namun ingetlah tiada praktek yang dapat berjalan tanpa teori,,,,Allah telah memberikan semua teori yang terkumpul dalam Al-Qur'an yang semua itu untuk dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari,,,Khusus untuk PEMERINTAH BAIK PUSAT SAMPAI KE YANG TERENDAH....RAKYAT MAU KO MENUNGGU,,,,ASALKAN YANG DITUNGGUNNYA SESUATU YANG BESAR, YANG MEMBAHAGIAKAN DAN MENSEJAHTERAKAN,,,,Intinya adalah PENGENDALIAN DIRI MASING_mAsing,,,,hemmmmm
BOSAN HIDUP

Seorang pria mendatangi Sang Ustad, "Ustad, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati."
Sang Ustad tersenyum, "Oh, kamu sakit."
"Tidak Ustad, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati."
Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Ustad meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, 'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan."
Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.
Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.
"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku." demikian sang Ustad.
"Tidak Ustad, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup." pria itu menolak tawaran sang UStad.
"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?"
"Ya, memang saya sudah bosan hidup."
"Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang."
Giliran dia menjadi bingung. Setiap Ustad yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.
Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh Ustad edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Begitu rileks, begitu santai!
Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Ternama. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau.
Suasananya santai banget!
Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, "Sayang, aku mencintaimu."
Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi.
Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. "Maafkan aku, sayang."
Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Boss kita kok aneh ya?" Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda.
Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.
Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu."
Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Pi, maafkan kami semua. Selama ini, Papi selalu stres karena perilaku kami."
Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?
Ia mendatangi sang Ustad lagi.
Melihat wajah pria itu, rupanya sang Ustad langsung mengetahui apa yang telah terjadi, "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan.
Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan."
Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Ustad, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!!!
Hidup?
Bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul?. Tapi merupakan suatu anugrah untuk dinikmati
Mari sahabat lalui hidup ini dengan keikhlasan dan kesabaran,,,""BERLARILAH BUANGLAH BEBAN RAIHLAH KEMENANGAN""""Mudah-mudahan manfaat ya...hemmm