Monday 28 November 2011

Muhasabah Remaja dan Orang Tua

Melihat keadaan perkembangan budaya saat ini, serta dengan memperhatikan para remaja kita saat ini, maka kita dapati degradasi moral yang sangat drastic. Anak remaja saat ini sudah tidak lagi memperhatikan norma dan nilai baik agama terlebih adat istiadat. coba kita perhatikan anak remaja saat ini. ABG dan anak yang seusia SMA sudah berani berpelukan erat di depan umum, memamerkan auratnya di depan umum serta mempertontonkan kemesraanya di depan umum, padahal mereka adalah pelajar yang seharusnya belajar dan menjadi harapan bangsa, akan tetapi sungguh ironi, seperti tidak ada orang yang mengingatkannya, orang tua, guru, sahabat sepertinya sudah enggan untuk mengingatkannya atau bahkan bosan karena selalu berbuat demikian. Akankah mereka menjadi generasi yang berprestasi, akankah mereka menjadi generasi yang dapat diharapkan dikemudian hari.
Para Orang tua, para guru, para sahabat dan para sanak family para kaum Muslimin dan Muslimat dimana saja berada, tulisan ini adalah bentuk keprihatinan anak bangsa yang sangat peduli terhadap perkembangan mental dan moralitas remaja saat ini, penulis ingin mengajak kepada seluruh ummat Muslim mari kita kembali kepada Al-Qur’an dan Hadits, Fatwa Ulama, serta nasihat – nasihat anggun orang tua yang telah mendahului kita, mari kita mencoba untuk merubah tatanan kehidupan ke arah perbaikan mentalitas dan moralitas anak bangsa ( remaja ) dengan penguatan karakter bangsa dan spiritual.
Para Orang tua, Para guru, Para sahabat, dan sanak family, coba kita renungkan,..” tidakkah hati ini teriris jika kita sebagai orang tua, sebagai guru melihat anak kita yang berangkat ke Sekolah untuk menuntut ilmu,  berangkat berpasangan mengendarai sepeda motor sambil berpelukan erat serta mesra bak pengantin baru yang sedang bulan madu, sambil memamerkan pahanya yang merupakan aurat seorang muslimah, menunjukkan kemesraan kepada lain muhrimnya. Inikah anak harapan kita”???
Para Orang tua, Para guru, Para sahabat, dan sanak family, coba kita renungkan,.”.tidakkah hati ini teriris, jika anak kita berangkat menuntut ilmu tanpa seucap salam dan tanpa cium tangan kepada kita”. Akan tetapi begitu kekasihnya menjemput dia langsung ucapkan salam mesra, mencium tangan bahkan mengecup kening sang kekasih.